We live in a changing world. Kita tinggal
di dunia yang sedang berubah. Dulu perubahan itu lambat,
mangkin lama perubahan itu mangkin cepat.
Perubahan besar pertama ketika manusia menemukan tata cara bertani. Maka terjadi revolusi pertanian. Perubahan besar ketiga ketika muncul revolusi
industri. Kemudian menyusul perubahan pesat lagi ketika teknologi IT maju
pesat. Bahkan kini ada wacana tentang revolusi industri keempat.
Demikian juga di dunia
perbukuan atau kepenulisan. Di jaman
kuno terjadi perubahan besar ketika manusia menemukan cara menulis. Di berbagai belahan bumi muncul aksara untuk
menuliskan gagasan. Orang Mesopotamia,
Mesir kuno, Cina kuno, India, menemukan caranya masing masing. Nenek moyang
kita di Nusantara juga tidak kalah kreatif. Kita memiliki banyak sekali huruf di berbagai
pulau yang masih dipelihara oleh sebagian masyarakat kita. Namun nenek moyang
masih menulis di media yang terbatas. Di
Jawa mereka menulis dengan tangan di batu, perunggu, kulit binatang, dan kertas
tebal yang disebut dluwang dalam bahasa Jawa.
Barulah pada tahun 1439
Johannes Gutenberg dari Jerman menemukan mesin cetak pertama. Maka buku bisa diproduksi dalam jumlah
massal. Sejak itu berkembang industri percetakan
dan penerbitan buku, koran, majalah dll.
Seiring majunya iptek dan finek di negara maju industri perbukuan juga
maju sangat pesat. Berbagai macam genre baik
fiksi maupun non fiksi berkembang. Sekarang ini muncul wacana revolusi industri
keempat. Dunia perbukuan juga
menyaksikan kehadiran sebuah fenomena baru yang belum pernah ada sebelumnya
yaitu ebook atau electronic book. Kita sudah pernah membahas tentang ebook di
artikel sebelumnya. Saat ini ada
perkembangan yang sangat menarik di dunia ebook ini. Apakah perubahan itu? Apanya yang menarik?
Perubahan pertama pada
bentuknya. Dulu bentuk pdf adalah yang
paling populer. Bentuk ini menjadi
standard baku dunia penerbitan. Belakangan
muncul lagi bentuk mobi dan epub yang dengan cepat meraih popularitas. Perubahan
kedua yang sangat menarik adalah cara bisnisnya. Kalau dulu orang membeli ebook dengan cara
mengunduhnya misalnya dari situs Amazon.com maka sekarang muncul situs baru di
mana pembaca bisa membaca dengan gratis.
Bener Gratisan? Sila kunjungi dan
lihat contohnya di :
dan juga :
Situs tersebut di atas unik
karena menawarkan cara bisnis yang beda dengan yang sudah ada. Anda bisa membaca buku tersebut dengan
gratis, tis, tidak perlu membayar sesenpun.
Anda tidak bisa mengunduhnya tapi tidak masalah saya kira, karena setiap
saat anda bisa membaca di situs itu lagi.
Anda bahkan bisa
merekomendasikan buku tertentu kepada keluarga, kawan kawan anda, atau murid
murid anda. Jadi kalaua anda sedang berada di bus atau kereta atau sedang menunggu
jangan buang waktu anda dengan sia sia. Pakai saja buat membaca dari situ
tersebut di atas. Anda mungkin penasaran
ingin tahu dari mana mereka mendapat uang kalau bukunya digratiskan? Bukankah lazimnya orang berbisnia mencari
keuntungan dengan menjual? Memang benar
berbisnis tujuannnya mencari untung. Karena
itu di sana ada iklan. Dari situlah penghasilan situs itu. Selain itu ada juga keanggotaan berbayar. Dengan
membayar sejumlah tertentu anda memiliki hak membaca dan memiliki beberapa
kelebihan lain.
Adakah buku berbahasa
Indonesia di sana? Ada, kedua link itu
merujuk ke buku berbahasa Indonesia. Anda
seorang penulis? Inilah kesempatan baru buat anda.
Tunggu artikel saya selanjutnya untuk membahas hal ini. Sila coba.
Silahkan rekomendasikan
kepada relasi anda karena hal ini masih baru dan sangat bermanfaat buat banyak
orang.
No comments:
Post a Comment