Saturday, July 18, 2020

Wirogo, wiromo dan wiroso.



oleh 

Bambang Udoyono


Dalam joged Mataram dikenal prinsip wirogo, wiromo dan wiroso.  Ini menunjukan tingkatan penguasaan tarian.  Di tahap pertama penari baru belajar wirogo alias teknik gerakan tari.  Di tahap selanjutnya wiromo artinya irama.  Di sini dia belajar menyatukan gerakan raganya dengan irama musik pengiringnya.  Tatkala gerakannya sudah menyatu terciptalah keindahan tari yang memikat.  Tahap tertinggi adalah wiroso, artinya roso, atau perasaan.  Di tahap ini penari sudah mampu menyatukan gerakan raga dengan segenap jiwa raganya. Dia sudah mampu menghayati secara total.  Maka yang menari bukan hanya raganya tapi juga jiwanya.  Jika sudah sampai tahap ini maka keindahannya sudah sempurna.  Tariannya akan memilki greget atau enerji.  Penonton akan terpesona.  Dia sendiri akan sangat menikmati seninya.   Tepat sekali dalang kondang almarhum Ki Narto Sabdo ketika mengatakan ‘kinaryo langen pribadi’ yang artinya menghibur diri sendiri.  Jadi pelaku seni itulah yang paling menikmati seninya.  Tapi karena sudah punya greget maka orang lain tertarik.  Dia sudah punya magnit.
Saya yakin prinsip ini bisa juga diterapkan dalam kegiatan menulis.  Di tahap awal penulis masih berfokus pada teknik menulis.  Setelah menguasainya maka penulis naik ke tahap selanjutnya yaitu menemukan irama atau keindahan menulisnya.  Tahap tertinggi tercapai manakala penulis sudah mampu menghayati total, menulis dengan segenap jiwa raganya.  Di tahap ini karyanya sudah memiliki greget, atau enerji.  Pembaca akan merasakan pesonanya.  Ada keindahan, ketedasan, ketuntasan, ada kekuatan yang mencerahkan. Pembaca akan terhipnotis dan akan ada merasakan manfaat buku yang dibacanya.

Namun karena orang tidak memiliki greget pada semua bidang, maka seorang penulis harus rajin mengeksplorasi di mana, di bidang apa gregetnya jalan.  Dia harus berlatih menulis di berbagai bidang yang diminati.  Nanti akan terasa di mana enerjinya mengalir.  Kalau anda sudah tidak menyadari waktu berlalu maka artinya anda sudah mencapai tahapan ‘flow’. Greget anda sudah jalan.     Indikator lain misalnya anda sedang asik menulis anda tidak mendengar keluarga anda memanggil. Kalau sudah begini mungkin anda sudah sampai pada wiroso. Pokoknya jelajahi banyak bidang nanti anda akan menemukan bidang, topik, tema yang membuat greget anda mengalir lancar. 

No comments:

Post a Comment